Resume Pengantar Sosiologi


G. Lembaga,Kelompok,dan Organisasi Sosial sebagai Hasil Interaksi Sosial
Lembaga,Kelompok, maupun organisasi sosial yang ada di masyarakat tidak terbentuk dengan sendirinya,melainkan melalui proses. Awal bentuknya lembaga,kelompok maupun organisasi sosial terjadi karena adanya interaksi sosial antar individu dan kelompok mau pun interaksi antarkelompok.
1.      Lembaga Sosial
  1. Pengertian Lembaga Sosial
    Pengertian lembaga sosial,sebagaimana dikemukakan oleh John Lewis Gillin dan John philip Gillin (soekarno, 1987) adalah sebagai berikut.
1)      Lembaga sosial merupakan suatu organisasi pola pemikiran dan pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan.
2)      Suatu sistem kepercayaan dan aneka macam tindakan baru akan menjadi bagian lembaga sosial setelah melewati waktu yang sangat lama.
3)      Suatu lembaga sosial mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu
4)      Lembaga sosial mempunayi alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
5)      Suatu lembaga sosial biasanya juga memiliki lambang tertentu yang secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsinya
6)      Lembaga sosial memiliki suatu tradisi, baik tertulis maupun tidak tertulis yang merupakan dasar bagi pranata yang bersangkutan dalam menjalankan fungsinya.Tradisi tersebut merumuskan tujuannya dan tata tertib yang berlaku.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat menarik kesimpulan, sebagai berikut.
1)      Lembaga sosial adalah seperangkat ketentuan,aturan, atau norma sosial yang sudah sedemikian mendalam (melembaga, internalisasi),sehingga keberadaannya disepakati dengan rasa tanggung jawab oleh seluruh anggota masyarakatnya (memasyarakat,institusionalisasi).
2)      Lembaga sosial mengatur berbagai pola kehidupan tertentu dalam masyarakat. Misalnya, dalam keluarga dan kekerabatan, di bidang keagamaan, di bidang pendidikan, di bidang perekonomian, di bidang politik dan pemerintahan,serta di bidang kesenian dan rekreasi.
b.      Proses Pembentukan Lembaga Sosial
Proses yang di lalui dalam pembentukan lembaga sosial adalah sebagai berikut :
1.      Manusia mencari cara yang praktis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2.      Kebiasaan yang telah di legalkan kemudian menjadi semacam norma. Kemudain di lembagakan oleh masyarakat(institutionalization).
3.      Internalisasi adalah suatu taraf perkembangan di  manapara anggota masyarakat dengan sendirinya ingin berperikelakuan sejalan dengan norma yang berlaku. Dengan perkataan lain, norma-norma tadi telah mendarah daging (internalized). 
  1. Tipe-tipe Lembaga Sosial
Tipe-tipe lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan dapat di klasifikasikan dari berbagai sudut. Menurut Gilin dan Gillin(dalam Sosiologi suatu pengantar,Soerjono Soekanto,1990). Lembaga-lembaga sosial tadi dapat di klasifikasikan sebagai berikut.
  1. Dari sudut perkembangannya,di bedakan menjadi crescive institutions dan enacted institutions.
Crescice institutions yang juga di sebut lembaga-lembaga yang paling primer merupakan lembaga yang tak di sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat.Contohnya adalah hak milik,agama. Enacted institutions dengan sengaja di bentuk untuk memenuhi tujuan tertentu,misalnya lembga utang-piutang,lembaga perdagangan,dll.
1)      Dari sudut pandang nilai-nilai yang di terima masyarakat,timbul di klasifikasikan atas basic institutions dan subsidiary institutions.
2)      Dari sudutpandang  penerimaan masyarakat,dapat di bedakan menjadi approved atau social sanctioned institutions dengan unsanctioned institutions.
3)      Perbedaan antara general institutions dan restricted institutions.
Paul B Horton dan Chester L. Hunt menyebutkan bahwa lembaga sosial memiliki 2 fungsi,yaitu :
1)      Fungsi manifes,yaitu fungsi yang di harapkan banyak orang akan di penuhi oleh lembaga itu sendiri.Fungsi manifes bersifat jelas atau di akui.
2)      Fungsi laten,merupakan dampak atau akibat dari adanya fungsi manifes,seperti efek samping dari suatu kebijakan.
2.      Kelompok Sosial
Berikut ini merupakan klasifikasi kelompok sosial yang ada di masyarakat.
  1. Klasifikasi kelompok sosial menurut besar atau banyaknya anggota kelompok
1)      Kelompok primer merupakan suatu kelompok yang anggotanya saling mengenal secara akrab,hubungan sosialnya bersifat informal,contohnya keluarga,klik atau sejumlah sahabat.
2)      Kelompok sekunder merupakan suatu kelompok di mana hubungan sosialnya bersifat formal,impersonal. Jumlah anggota kelompok ini relatif besar,seperti serikat kerja,mitra,dagang dan negara.
  1. Klasifikasi kelompok sosial menurut proses terbenutuknya
1)      Kelompok semu,biasa juga di sebut khalayak ramai. Contohnya : Masa atau kerumunan,misalnya orang yang melihat kecelakaan dan antrean oarng yang membeli tiket kereta api.
2)      Kelompok nyata,biasa di sebut juga organisasi sosial. Contonhnya : Keluarga luas,seperti klen atau marga pada masyarakat Batak.
  1. Klasifikasi kelompok sosial menurut Erat-tidaknya Ikatan Kelompok
Bahasa berikut ini di sesuaikan dengan kategori yang di berikan oleh Ferdninand Tonnies,seorang sosiolog Jerman. Tonnies melihat adanya dua kelompok sosial yang bersifat gemeinschaft dan gesellschaft.
1)      Kelompok Paguyuban
Guyub artinya akur atau bersama. Kelompok paguyuban terbentuk secara spontan karena adanya emosional dan kekeluargaan/hubungan darah dan kedaerahan yang sama.
Contoh dari kelompok paguyuban antara lain terdapat di kalangan petani Sunda (Sambat Sinambat)
2)      Kelompok Patembayan
Kelompok patembayan sengaja di bentuk dan di organisasikan  oleh sejumlah orang untuk memenuhi kepentingan tertentu.Misalnya di bidang profesi,dan politik. Keanggotaan kelompok patembayan di dasari oleh perhitungan yang bersifat rasional seperti perhitungan untung-rugi.
Ketertarikan antara lembaga dan kelompok sosial dapat di lihat pada tabel di bawah ini .
                  Tabel 3.1 Ketertarikan antara Lembaga sosial dan kelompok Sosial

Bidang Kegiatan
Lembaga Sosial
Kelompok Sosial

Kekerabatan

Sisitem kekerabatan
Keluarga batih
Ekonomi
Sistem perdagangan,perbankan
Koperasi,perseroanterbatas
Olahraga
Persepakbolaan,pencak silat
PSSI,PPSA
Pendidikan
Kurikulum,perpustakaan
PGRI,HMI
Politik
Sistem kepartaian,demokrasi,pemerintahan
Parpol,Negara
Keagamaan
Ketuhanan YME,ajaran agama
Perhimpunan remaja masjid,Majelis Gereja

B.     Sosialisasi
  1. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi dapat di artikan sebagai proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati norma-norma serta nilai-nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap  untuk berprilaku sesuai dengan tuntunan atau perilaku masyaraktanya.
Pada awalnya,proses itu berlangsung dalam lingkungan keluarga,kemudian berlanjut pada lingkungan sekitarnya,yaitu lingkungan tetangga. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,sosialisai berarti suatu prose belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat di lingkungannya.Soerjono juga menambahkan bahwa sosialisasi adalah suatu proses sosial tempat seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berprilaku orang-orang di dalam kelompoknya.
  1. Media/Agen Sosialisasi
Media sosialisasi yaitu :
a.       Keluraga
b.      Kelompok bermain
c.       Lingkungan sekolah
d.      Lingkungan kerja
e.       Media massa
  1. Bentuk-Bentuk Sosialisasi
Peter L. Berger dan Luckman (dalam pengantar Sosiologi edisi kedua,Kamanto Soenarto,1993)membedakan sosialisasi menjadi dua jenis,yaitu sebagai berikut.
a.       Sosialisasi Primer
Sosialisasi Primer merupakan sosialisasi pertama yang di alami individu sewaktu-waktu.
b.      Sosialisasi Sekunder
Sosialisasi Sekunder merupakan tahapan lanjutan setelah sosialisasi primer.
4.      Tahap-Tahap Sosialisasi
Sosialisasi berlangsug melalui beberapa tahapan,yaitu :
  1. Masa anak-anak
Tahapan ini di sebut Play Stage9meniru)
  1. Masa remaja
Tahapan ini di sebut Game Stage
  1. Masa dewasa
Tahapan ini di sebut Generalized Other
C. Kepribadian
  1. Pengertian Kepribadian
Menurut Koentjaraningrat,seorang ahli antropologi Indonesia (dalam bukunya pengantar antropologi l,1996) menyatakan kepribadian sebagai susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu.
  1. Faktor-faktor dalam Perkembangan kepribadian
Faktor-faktor dalam perkembangan kepribadian seseorang (dalam Sosiologi,Horton dan Chester L. Hunt,1999) adalah sebagai berikut:
a.       Warisan Biologis
Setiap warisan biologis seseorang juga bersifat unik,yang berarti bahwa tidak seorang pun ( kecuali anak kembar) yang mempunyai karakter fisik yang sama.
b.      Faktor Lingkungan Fisik
Faktor lingkungan fisik memengaruhi seorang individu.
c.       Faktor Kelompok
Sebuah kelompok dapat memengaruhi perkembangan kepribadian anggotanya,baik kepribadian yang sifatnya positif maupun negative,misalnya kelompok sepermainan.
d.      Faktor Khusus
Setiap daerah memiliki karakteristik yang khas karena pengaruh kebudayaan yang di anut.

e.       Faktor pengalaman unik
Pengalaman yang di alami tidak sama dengan individu lainnya.Oleh karena itu,pengalaman yang unik akan membentuk kepribadian seseorang yang berbeda dengan individu lainnya.
  1. Tahap-Tahap Perkembangan Kepribadian Sebagai Hasil Sosialisasi
      Kepribadian seorang individu terbentuk melalui beberapa tahapan berikut.
a.       Fase Pertama
Menurut Charles H. Cooley (1864-1929),proses perkembangan kepribadian seseorang di mulai kurang lebih pada usia 1-2 tahun yang di tandai dengan saat-saat seorang anak mengenal dirinya sendiri yang di bantu oleh oang-orang dewasa di lingkungan keluarganya.
Kita dapat membedakan kepribadian seseorang menjadi 2 bagian penting yaitu sebagai berikut .
1.      Basic Personality Structure,yaitu unsur-unsur dasar atas berbagai sikap yang di sebut attitudes.

0 komentar:

Posting Komentar